Dinasti 'Abbasiyah . Photo Source : geotimes.co.id |
"Saudaraku ! Apa isi botol-botol itu ?" tanya Abu Al-Husain Ahmad bin Muhammad Al-Nuri, ulama terkemuka pada masa pemeintahan Al-Mu;thadid Billah (Penguasa ke - 16 Dinasti 'Abbasiyah yang berkuasa antara 279-289 H/892 - 902 M) kepada seorang tukang perahu.
Kala itu, sang Ulama sedang berjlan di sekitar pangkalan perahu di tepi Sungai Tigris yang terletak tidak jauh dari Kota Baghdad Dar-Al-Salam. Nah, ketika dia sedang asyik mengamati perahu-perahu yang berlalu-lalang dan keluar masuk di pangkalan, tiba-tiba dia melihat sebuah perahu kecil yang membawa 30 botol besar dengan tulisan luthf. Merasa sangat mengenal barang-barang yang diperjualbelikan di pangkalan iitu dan tidak pernah tahu adanya botol-botol dengan tulisan demikian, dia pun mendekati perahu itu dan mengemukakan pertanyaan tersebut kepada tukang perahu.
"Apa urusanmu? Pergilah dari sini dan urusi masalahmu sendiri !" bentak si tukang perahu.
Mendengar bentakan demikian, rasa ingin tahu Abu Al-Husain Al-Nuri pun kian membara. Ulama itu pun bertanya kembali,
"Tolong Beritahukan kepada saya, apa isi botol-botol itu ?"
"Apa urusanmu ? Engkau, demi Allah, adalah seorang guru yang suka usil terhadap hal-hal yang tidak penting. Ini adalah minuman keras milik Al-Mu'tadhid Billah. Minuman ini bakal disajikan dalam sebuah pertemuan yang bajal dia gelar."
"Minuman Keras ?"
"Ya!"
"Bila demikian, serahkan kayuhmu itu kepadaku!"
"Berikan kayuh itu kepadanya! Aku ingin tahu, apa yang akan dilakukan orang tidak diundang ini dengan botol-botol ini!" Ucap tukang perahu kepada seorang anak buahnya.
Kira-kira apa ya yang akan dilakukan oleh sang Ulama tersebut ?
Bersambung...
0 Komentar:
Post a Comment